23 April 2025

Bukti Bahasa Jawa Kuno Memakai Bunyi A

 

 
Saya termasuk orang yang setuju bahwa pengucapan bahasa Jawa Kuno menggunakan bunyi A seperti dialek Banyumasan (atau istilah kaprahnya dibilang bahasa Jawa Ngapak). Saya tahu dari mana? Bukankah bahasa Jawa Kuno tidak ada bukti audio?
 
Bukti audio memang tidak ada.
Tapi BUKTI AKSARA ada.
 
Aksara ha-na-ca-ra-ka dalam bahasa Jawa Kuno tetap dibaca ha-na-ca-ra-ka. Misalnya, nama RANGGA dalam prasasti ditulis ra-ṅga. Pada gambar di atas saya beri contoh penulisan nama Rangganātha dalam prasasti Tuhañaru, peninggalan Kerajaan Majapahit.
 
Contoh lain ialah kata TAṆḌA dalam prasasti Tuhañaru (lihat gambar) ditulis ta-ṇḍa tanpa diberi sandangan apa-apa, karena memang diucap taṇḍa.
 
Tata cara penulisan di atas ternyata berbeda dengan aturan penulisan aksara Jawa Baru karena memang pengucapannya sudah berbeda. Pada gambar di bawah, sebagai pembanding saya sajikan contoh penulisan RANGGA dan TAṆḌA dalam Sêrat Pustaka Raja Purwa (naskah Jawa Baru era Kasunanan Surakarta).
 
Aksara ha-na-ca-ra-ka dalam bahasa Jawa Baru (dialek Mataram) dibaca hå-nå-cå-rå-kå. Nama RANGGA (Jawa Kuno) telah berubah pengucapan menjadi RÅNGGÅ (Jawa Baru). Maka, penulisannya dengan aksara Jawa ialah roŋ-ga (lihat gambar), yaitu supaya bisa terbaca rong-gå (rånggå). Sebaliknya, apabila huruf ra tidak diberi sandangan taling tarung, maka akan terbaca rang-gå.
 
Contoh lain ialah TAṆḌA dalam naskah Jawa Baru ditulis to-ṇḍa (lihat gambar), yaitu supaya bisa terbaca toṇ-ḍå (tåṇḍå). Karena, apabila huruf ta tidak diberi taling-tarung maka akan terbaca taṇ-ḍå.
 
Jadi jelas ya, bahasa Jawa Kuno (dialek Majapahit) berbeda cara pengucapan dengan bahasa Jawa Baru (dialek Mataram). Meskipun tidak ada bukti audio, kita tetap bisa menganalisis perbedaan itu dengan mengamati cara penulisan aksara yang ada di prasasti dan naskah sastra. Jadi, pengucapan bahasa Jawa Kuno menggunakan bunyi A itu jelas ada dasarnya, bukan sekadar ikut-ikutan pendapat sarjana Belanda.
 
Saya ulangi percontohannya ...
 
RANGGA
Jawa Kuno : ra-ṅga (dibaca : rangga).
Jawa Baru : roŋ-ga (dibaca : rånggå).
 
TAṆḌA
Jawa Kuno : ta-ṇḍa (dibaca : taṇḍa).
Jawa Baru : to-ṇḍa (dibaca : tåṇḍå).
 
KAṆḌA
Jawa Kuno : ka-ṇḍa (dibaca : kaṇḍa).
Jawa Baru : ko-ṇḍa (dibaca : kåṇḍå).
 
KANCA
Jawa Kuno : ka-ñca (dibaca : kañca).
Jawa Baru : ko-ñca (dibaca : kåñcå).
 
WANGSA
Jawa Kuno : wa-ṅśa (dibaca : wangsya).
Jawa Baru : woŋ-sa (dibaca : wångså).
 
ANGKA
Jawa Kuno : a-ṅka (dibaca : angka).
Jawa Baru : hoŋ-ka (dibaca : ångkå).
 
TAMBA
Jawa Kuno : ta-mba (dibaca : tamba).
Jawa Baru : to-mba (dibaca : tåmbå).
 
NB :
Kata tåmbå (Jawa Baru) ditulis tom-ba.
Tapi apabila mendapat imbuhan menjadi ditambani maka penulisannya ialah di-ta-mba-nni (tanpa taling tarung).
 
Demikian, semoga menjadi periksa.
 
Rahayu
 
Heri Pur
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar